
Menurut Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan
Parekraf Disporapar Provinsi Jawa Tengah, Trenggono, event BWI kelima
ini dalam upaya membranding Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang.
Jateng Gelar Bursa Wisata Indonesia V. Upaya mempromosikan destinasi
wisata di Jawa Tengah terus digenjot. Salah satunya dengan membuka
jaringan antarpelaku wisata Jateng dengan pelaku wisata luar Jateng
melalui kegiatan Bursa Wisata Indonesia (BWI) V. Sebanyak 103 seller dan
300 buyer meramaikan ajang business to business yang digelar Asosiasi
Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Jateng di Patra Semarang Hotel &
Convention, Jawa Tengah,
“Sesuai temanya Gayeng Reborn, tentu kegiatan ini bukan sekadar
bisnis semata tapi bagaimana membangun suasana yang gayeng
(menyenangkan) sesuai khasanah budaya Indonesia khususnya Jateng,”
ungkap Trenggono.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap ketika sudah ada transaksi dalam
ajang BWI ini bisa meningkatkan jumlah lama tinggal, dan belanja para
wisatawan yang muaranya untuk kesejahteraan masyarakat. Sehingga dirinya
merasa yakin, melalui ajang pertemuan seller dan buyer ini bisa
memenuhi target 1 juta wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung di Jawa
Tengah.
“Jika hari ini saja sudah sekitar 300 buyer dari luar Jawa Tengah,
otomatis akan berpengaruh dengan perekonomian yang ada di Semarang.
Selain itu para seller luar Semarang yang ikut andil dalam perputaran
uang. Sehingga saya optimis bisa mencapai target 1 juta wisatawan,”
ungkapnya.
Trenggono menyebutkan, pada Agustus tahun 2017, jumlah wisatawan
mancanegara ada 660 ribu wisatawan. Kemudian, di tahun 2018 berjumlah
718 ribu dan lebih baik dari tahun 2016, yakni 578 ribu wisatawan.
Harapannya, pada 2019 bisa mencapai target 1,2 juta wisatawan
mancanegara. Pasalnya, untuk wisatawan domestik sudah mencapai kurang
lebih 41 jutaan di tahun 2018. Sedangkan target wisatawan domestik di
tahun 2019 sebanyak 45 juta.
Sementara, Ketua Panitia BWI V, Eko Arief Widodo mengatakan, seperti
tahun-tahun sebelumnya, event BWI ini mempertemukan antara buyer dan
seller wisata dari berbagai kota bahkan negara. Untuk buyer berjumlah
300, selain dari sejumlah kota di Indonesia, juga mancanegara seperti
Korea, Malaysia, Thailand. Sedangkan, seller yang berjumlah 103 peserta
merupakan travel agen dari sejumlah daerah di Pulau Jawa.
Namun menurutnya, ada yang membedakan event BWI V dengan sebelumnya,
yakni selain menggelar table top juga mengadakan seminar tips dan trik
pariwisata zaman now, ekspo UKM, lomba blogger dan lomba video
pariwisata khusus bagi 35 dinas-dinas kabupaten/kota di Jateng.
Menurutnya, pada BWI V bertemakan Gayeng Reborn ini tidak hanya
mengunggulkan wisata alam yang sudah ada di Jawa Tengah, tapi juga
wisata zaman now yang sekarang menjadi daya tarik bagi generasi
milenial.
“Jadi sekarang wisata tidak sekedar pantai atau taman hiburan, tapi
juga mengangkat seni dan budaya sebagai daya tarik wisata. Misalnya,
desa wisata yang sekarang ini lagi ngehits di berbagai daerah,”
ungkapnya.
Dia menyatakan bahwa kegiatan rutin setiap tahun ini bertujuan untuk
meningkatkan jumlah wisatawan dan menggeliatkan pariwisata di Jawa
Tengah. “Selain itu juga bertujuan untuk mengenalkan dunia pariwisata
kepada generasi muda,” pungkasnya.